Sensei Mikao Usui dan Reiki

|


Siapakah Usui ini sebenarnya ? Sampai dengan 10 tahun yang lalu, begitu banyak cerita yang muncul tentang usui. Ada yang mengatakan bahwa dia seorang dokter Ada juga yang mengatakan bahwa dia seorang Professor yang mengajar di salah satu Universitas di Kyoto, tetapi sejak dua atau tiga tahun yang lalu baru terungkap bahwa semua cerita itu jauh dari kenyataan. Usui bukan seorang dokter, bukan seorang medical doctor tetapi di jepang ada panggilan Sensei. Sensei ini bisa berarti Guru Besar, bisa juga dokter. Dan mungkin pada waktu diterjemahkan di Barat, Sensei berubah menjadi Dokter, tetapi bukan Medical Dokter. Dia juga tidak pernah mengajar di Kyoto University sebagaimana diceritakan sebelumnya, Cerita-cerita terdahulu, bahwa dia seorang ahli teologi, beragama Kristen, juga jauh dari kenyataan. Rupanya ada manipulasi. Cerita-cerita ini dimanipulir sedikit untuk tujuan-tujuan tertentu.

Pada Awal abad ini, Usui yang tertarik sekali dengan Zen Buddhism, dengan meditasi Buddhis, mulai menekuni latihan-latihan tertentu di salah satu vihara dekat Kyoto. Zen Berarti Meditasi Zen berarti Dhyan dalam bahasa Sanskrit, atau Chan dalam bahasa Cina. Salah Satu teknik yang ditekuninya adalah Vipassana. Vipassana berarti “melihat ke dalam”, meniti jalan ke dalam diri. Teknik ini memang luar biasa. Selama dua puluhan Hari –21 hari biasanya—Anda tidak melakukan sesuatu, dan hanya memperhatikan nafas saja. Tidak menahan napas, tetapi Cuma memperhatikan :kalau napas pendek ya pendek, panjang ya panjang, teratur ya teratur, tidak teratur ya tidak teratur. Dan kalau anda mengikuti latihan ini selama 21 hari, anda akan mengalami perubahan totaldalam diri anda. Anda harus dibimbing oleh seorang guru yang pernah merasakan manisnya pengalaman Vipassana. Delapan belas jam meditasi, hanya 6 jam untuk makan, mandi, tidur dan lain sebagainya. Apabila anda dapat bertahan selama dua puluh satu hari, dan menghayati apa yang tengah anda lakukan, maka sesuai meditasi itu, anda akan mengalami perubahan dalam diri anda.
Usui tengah menekuni Vipassana dan pada hari ke-21, selesai dengan latihannya, ia meninggalkan vihara yang terletak di atas bukit itu, mungkin karena licin, kakinya terpeleset dan jatuh. Rupanya kepalanya terbentur batu dan banyak sekali mengeluarkan darah yang mengalir. Sebagai refleks spontan, ia memegang kepalanya, ia masih melihat ada darah yang mengalir, darah yang cukup banyak tetapi begitu ia pegang kepalanya, darah itu pun langsung berhenti, baru saja ada darah, sekarang berhenti—Usui sangat heran.
Mendapatkan pengalaman seperti ini mungkin orang akan mencari pembenaran dari sisi magis. Wah ini pasti ada sesuatu yang magis. Wah ini pasti ada sesuatu yang gaib, ada roh, ada ini, ada itu, ada macam-macam. Usui berpikir kembali : Apa yang menyebabkan adanya fenomena seperti itu. Ia pun berpikir, “Dulu saya juga pernah jatuh; dulu juga pernah keluar darah; dulu pun saya memegang kepala saya, dan tidak terjadi apa-apa. Apa yang terjadi sekarang, sehingga tiba-tiba darah ini berhenti. Pasti ada sesuatu. Mungkinkah karena meditasi selama 21 hari itu?” Ia pun mulai bertanya pada diri sendiri
Usui mulai mencari sebabnya. Ia ingin tahu apa yang terjadi. Apakah ada kaitannya dengan meditasi ? Ia mempelajari buku-buku kuno dalam bahasa Pali, Bahasa Kanji dan juga dalam bahasa Cina. Ia mencari dalam literature Buddhis. Ajaran-ajaran Budha sangat Universal. Sebagaimana kita semua tahu, Budha tidak pernah membentuk atau mendirikan suatu aliran atau agama baru. Beliau mendirikan Sangha. Sangha berarti perkumpulan, paguyuban. Seperti sekarang kita berkumpul, para siswa Buddha pun dahulunya berkumpul dihadapan Buddhadan terjadi dialog antara mereka dengan Sang Buddha. Dialog-dialog ini mencakup segala aspek kehidupan. Usui mengharapkan jawaban dari dialog-dialog ini yang tersimpan dalam bahasa Pali, Sanskrit dan lain-lainya.
Ada kemungkinan bahwa Usui lantas menjadi seorang Bikku (Pertapa). Ia mengucapkan tiga kalimat mulia : Buddham Sharanam Gatchami, Dharmam Sharanam Gatchami, Sanggam Sharanam Gatchami (Aku berlindung pada Buddha, Pada Kesadaran, Aku berlindung pada Dharma; Aku bersujud, bersembah, berlindung pada Sangha, pada perkumpulan.)
Buddha bukan nama orang .Berlindung pada Buddha berarti berlindung pada Kesadaran. Dharma sulit sekali diterjemahkan. Bukan Cuma hokum, tetapi hokum yang kekal abadi, Keberadaan, existence, Tuhan, apa pun nama yang anda berikan kepadaNya—Itulah Dharma.
Usui mendalami sutra-sutra (ajaran-ajaran) Sang Budha dalam bahasa Pali. Namun karena belum puas juga, ia mendalami bahasa Sanskrit dan mulai menekuni baik ajaran Sang Buddha maupun ajaran-ajaran kuno lainnya yang terdapat dalam bahasa Sanskrit. Akhirnya dalam Sanskrit itu, dia menemukan beberapa sutra, beberapa ayat yang membenarkan pengalamannya. Setelah berada dalam alam meditasi dan mencapai tingkat keheningan tertentu, pola energi dalam diri seseorang dapat berubah, dan dapat menghasilkan penyembuhan.
Beliau menggunakan sedikit logika. Kesimpulan Beliau :apabila seseorang mencapai tingkat kesadaran tertentu dalam alam meditasi, pola energinya akan berubah dan penyembuhan terjadi. Bagaimana kalau mulai dari belakang : mengubah pola energi seseorang, sehingga ia mencapai tingkat kesadaran tertentu dalam alam meditasi… apakah penyembuhan terjad ?
Ia tidak berhenti mencari. Ia tidak berhenti berekperimen, sampai akhirnya dia menemukan cara yang tepat untuk merubah pola energi seseorang, sehingga ia mencapai tingkat kesadaran tertentu dalam alam meditasi. Cara ini ia namakan attunement, penyelarasan, penyesuaian pola energi seseorang dengan pola energi keberadaan. Untuk itu, Beliau menggunakan beberapa symbol mistik yang diperolehnya dari literature Sanskrit.
Itulah yang terjadi pada Usui. Penyembuhan yang dialaminya, penyembuhan yang terjadi pada dirinya, merupakan hasil latihan Vipassana yang ia lakukan selama 21 hari. Penyembuhan terjadi setelah ia mencapai tingkat no mind; setelah ia berhasil melepaskan pikirannya.
Sumber : AnandKrishna (Anand Ashram)

0 komentar:

Recent Comment

Recent Post