Identitas Diri

| 0 komentar

Suatu hari, Nashredin pergi ke sebuah kota yang masih sangat asing baginya. Saking asingnya, ia sampai merasa cemas, bahwa dirinya akan tertukar dengan orang lain. Kecemasan itu membuat ia benar-benar berhati-hati , karena selangkah saja ia sembrono-pikirnya-ia bisa tertukar dengan orang lain, dan begitu ia bangun, ia tak tau dirinya ada di mana.
Sebuah ide melitik, membuatnya mampu tersenyum . Ia pun mengambil seuntai benang berwarna merah yang lantas ia kaitkan di pangkal ibu jari kaki kanannya. Ketika ia terbangun besok, yang akan ia lihat adalah benang merah di pangkal ibu jari di kaki kananya. Jika ada sosok manusia mengenakan tanda itu, berarti sosok itu adalah dirinya. Dengan lega, Nashredin yang merasa lelah luar biasa karena seharian menyelusuri kota pun tertidur pulas di teras sebuah masjid.


Ketika Nashredin tengah pulas tertidur itulah, datanglah seorang musafir yang juga bermaksud beristirahat di tempat itu. Melihat ada benang merah di kaki Nashredin , keisengan si musafir pun muncul. Ia mengambil benang merah itu dan mengikatkan benang merah itu di jempol kaki kanannya, lalu ia pun menyusul Nashredin, berpetualang di alam mimpi.
Keesokan harinya, adzan subuh membangunkan Nashredin. Yang ia lakukan pertama kali adalah mencari benang merah yang menjadi pertanda identitasnya. Ketika ia melihat sesosok tubuh yang tertidur di sampingnya mengenakan ikatan benang merah, ia pun berteriak histeris.

Itu Diriku!! Itu Diriku!!

.....Baca Selengkapnya»»

Recent Comment

Recent Post